Bapak-bapak Tua
Kisah ini aku alami sekitar 3 tahun silam, ketika sekolahku mengadakan camping didaerah yang lumayan jauh dari sekolah. Aku dan teman-teman menaiki sepeda motor, beberapa dari mereka juga ada yang naik truk karena memang jumlah anaknya lumayan banyak. Namun aku memilih naik motor, karena pikirku dengan naik motor kita jauh lebih bisa menikmati pemandangan sekitar, mungkin sekitar 5 motor yang kami gunakan, aku agak lupa karena memang kejadian itu sudah lumayan lama. Awalnya semua terlihat baik-baik saja, tidak ada satupun dari kami yang mempunyai firasat buruk. hingga pada akhirnya kami mengalami kecelakaan beruntun, begini kronologisnya.
Jumat, 05 Mei 2015
Sebut saja namaku Alina, dan teman satu motorku Hana. Waktu itu yang mengendarai motor adalah temanku Hana, sedangkan aku hanya membonceng. Dan ke 4 motor lainnya ada Alfa dan Resti, Bifa dan Amel, Nada dan Mitra, Balqis dan Ivana.
Waktu itu aku dan Hana berada diposisi motor nomer 4, sedangkan dibelakangku Alfa dan Resti, dan didepanku Bifa dan Amel. Keempat temanku memimpin didepan. Kami menyadari apabila kita tidak jaga jarak maka akan berbahaya, guruku pun sudah menasehati bahwa jangan terlalu dekat karena apabila salah satu motor kecelakaan maka akan berpengaruh pada motor dibelakangnya.
Aku ingat betul waktu itu jarak kami lumayan jauh, namun tiba-tiba motor didepanku jatuh tanpa sebab. Ya, siapa lagi kalau bukan Bifa dan Amel, waktu itu Amel lah yang berada didepan (yang mengendarai), aku yakin jarak motor antara aku dan Amel lumayan jauh, aku pun sempat melihat Amel dan Bifa tersungkur keaspal, sebenarnya masih ada waktu untuk Hana mengerem, namun pikiran kami seakan-akan kosong, kami pun ikut tersungkur keaspal, begitu pula motor dibelakangku, Alfa dan Resti.
Syukur Alhamdulillah, kami hanya luka ringan. Dan disinilah cerita mistis itu terjadi
Setelah sampai ditempat perkemahan kami pun berbincang-bincang ringan tentang kejadian yang baru saja menimpa kami. Disini Amel menceritakan sebab ia mengerem mendadak lalu jatuh, Amel bilang waktu itu ia melihat bapak-bapak tua menaiki sepeda didepannya, namun bapak itu seperti kehilangan keseimbangan (nggeal nggeol) saat itu juga Amel terpaksa mengerem dadakan.
Namun ada yang janggal disini, Bifa yang satu motor dengan Amel sama sekali tidak melihat bapak-bapak didepannya, begitu pula dengan aku dan Hana, selama perjalanan aku dan Hana hanya fokus kedepan dan akupun tidak melihat ada bapak-bapak menaiki sepeda didepan Amel.
Jumat, 05 Mei 2015
Sebut saja namaku Alina, dan teman satu motorku Hana. Waktu itu yang mengendarai motor adalah temanku Hana, sedangkan aku hanya membonceng. Dan ke 4 motor lainnya ada Alfa dan Resti, Bifa dan Amel, Nada dan Mitra, Balqis dan Ivana.
Waktu itu aku dan Hana berada diposisi motor nomer 4, sedangkan dibelakangku Alfa dan Resti, dan didepanku Bifa dan Amel. Keempat temanku memimpin didepan. Kami menyadari apabila kita tidak jaga jarak maka akan berbahaya, guruku pun sudah menasehati bahwa jangan terlalu dekat karena apabila salah satu motor kecelakaan maka akan berpengaruh pada motor dibelakangnya.
Aku ingat betul waktu itu jarak kami lumayan jauh, namun tiba-tiba motor didepanku jatuh tanpa sebab. Ya, siapa lagi kalau bukan Bifa dan Amel, waktu itu Amel lah yang berada didepan (yang mengendarai), aku yakin jarak motor antara aku dan Amel lumayan jauh, aku pun sempat melihat Amel dan Bifa tersungkur keaspal, sebenarnya masih ada waktu untuk Hana mengerem, namun pikiran kami seakan-akan kosong, kami pun ikut tersungkur keaspal, begitu pula motor dibelakangku, Alfa dan Resti.
Syukur Alhamdulillah, kami hanya luka ringan. Dan disinilah cerita mistis itu terjadi
Setelah sampai ditempat perkemahan kami pun berbincang-bincang ringan tentang kejadian yang baru saja menimpa kami. Disini Amel menceritakan sebab ia mengerem mendadak lalu jatuh, Amel bilang waktu itu ia melihat bapak-bapak tua menaiki sepeda didepannya, namun bapak itu seperti kehilangan keseimbangan (nggeal nggeol) saat itu juga Amel terpaksa mengerem dadakan.
Namun ada yang janggal disini, Bifa yang satu motor dengan Amel sama sekali tidak melihat bapak-bapak didepannya, begitu pula dengan aku dan Hana, selama perjalanan aku dan Hana hanya fokus kedepan dan akupun tidak melihat ada bapak-bapak menaiki sepeda didepan Amel.
***
FYI : Setelah aku selidiki ternyata ditempat itu memang terkenal angker, sudah banyak orang yang kecelakaan ditempat itu, salah satu info yang aku dapat adalah ada seseorang yang kecelakaan dan jarinya hilang, sampai sekarang jari itu tidak ditemukan keberadaannya.
Komentar
Posting Komentar